Lahir di Asadabad Afghanistan pada tahun 1838 M. Nama lengkapnya adalah Muhammad Ibnu Safdar Al husaini Al Afghani. Sejak kecil Al Afghani sudah menguasai berbagai cabang ilmu yaitu ilmu bahasa Arab, ilmu syariah, ilmu rasio, dan ilmu pasti. Jamaludin Al Afghani pertma kali belajar agama pada ayahnya yaitu Sayid Safdar, seorang pengusaha sekaligus orang alim.
Di Mesir Al Afghani dapat mempengaruhi masa intelektual dengan pikiran- pikiran barat antara lain ide mengenai "trias politica" melalui terjemahan bahasa Arabyang berasal dari bahasa Prancis yang dilakukan oleh At Tahthawi. Iaberhasil membentuk partai nasional ( Al Hizbu al watani) disana dan mendengungkan Mesir untuk bangsa Mesir, memperjuangkan pendidikan Universal, kemerdekaan pers, dan memasukkan unsur- unsur Mesir dalam bidang militer. Al Afghani berusaha menumbangkan kekuasaan Mesir yaitu Khadewi Ismail dan menggantikannya dengan putra Mahkota Taufik yang ingin mengadakan pembaharuan di Mesir. Namun, setelah Taufik berkuasa ia tidak dapat melaksanakan programnya, bahkan penguasa baru yang didukung Al Afghani itu mengusirnya lantaran tekanan dari pihak Inggris. tahun 1879
Al Afghani meninggalkan Mesir menuju Paris mendirikan perkumpulan Al Urwatul Wusto sesuai dengan majalah yang diterbitkan oleh kelompok ituyang pengaruhnya tersebar di dunia sampai Indonesia.
Tahun 1889 Al Afghani diundang ke Persiauntuk urusan persengketaan politik antara Persia dan Rusia yang timbul karenapolitik pro Inggris yang dianut pemerintah Persia saat itu. Pembaharuan atau reformasi Islamyang digagas oleh jamaludin Al Afghani didasarkan pada keyakinan bahwa islam adalah ajaran yang sesuai untuk semua bangsa , semua zaman dan semua keadaan. Demi terlaksananya ajaran islam di berbagai tempat dan zaman, diperlukan interpertasi baru terhadap ajaran Islam sebagaimana yang tersurat dalam Alqur'an dan hadits. Proses interpertasi ini membutuhkan ijtihad, dengan demikian menurut Al Afghani ijtihad selalu terbuka. Dalam menafsirkan Alquran dan hadits Al Afghani menekankan pentingnya akal, menurutnya dengan melakukan penafsiran ulang terhadap Alqur'an dan hadits secara rasional islam akan menjadi dasar bagi sebuah masyarakat ilmiah yang modern, sebagaimanapernah menjadi dasar masyarakt muslim pada zaman keemasan islam. Menurut Al Afgahni islam sesungguhnya ialah keyakinan yang dinamis, karenaislam mendorong sikap aktif, yakni sikap tanggungjawab terhadap urusan duna. Sikap inilah yang membantu proses umat islam menuju kejayaan politik dan kultural.
Menurut Al Afghani faktor yang mempengaruhi mundurnya islam adalah umat isla terpengaruh oleh ajaran dari luar islam, disamping itu juga karenasalah dalam mengartikan hadits yan menyatakan bahwa diakhir zaman nanti umat islam akan mengalami kemunduran . Selain itu perpecahan yang terjadi di tubuh umat islam juga menyebabkan kemunduran
Komentar
Posting Komentar