Langsung ke konten utama

Akad Pengertian dan Syarat Rukunnya

Pengertian Akad
Akad merupakan upaya inisiatif terhadap persoalan yang mungkin muncul dalam transaksi apapun. 
akad berasal dari 'aqada, ya'qidu aqdun. yang artinya simpulan, perkataan, perjanjian dan pemufakatan, Sedangkan secara syara' pengertian aqad adalah suatu eksepakatan dalam urusan tertentu yang dilakukan dengan kesadaran oleh pihak pihak yang bersangkutan berdasarkan ijab dan qabul. Ijab adalah ucapan penyerahan dan qabul adalah ucapan penerimaan.
Syarat dan rukun Akad
1. Rukun Akad
  1. dua orang atau lebih yang melakukan transaksi
  2. sighat ( ijab dan qabul)
  3. Ma'qud alaih (sesuatu yang diakadkan)
2. Syarat Akad
a. Syarat orang yang bertransaksi
  1. berakal
  2. baligh
  3. mumayiz ( mengerti terhadap sesuatu yang dilakukan)
  4. orang yang dibenarkan secara hukum melakukan akad
b. Syarat Sighat
  1. ijab dan kabul dilakukan dalam sat majelis
  2. ijab qabul harus ucapan yang bersambug
  3. ijab dan qabul harus merupakan pemindahan hak dan tanggung jawab
c. Macam macam Aqad
  1. aqad Lisan, yaitu akad yang dilakukan dengan cara penguvapan lisan
  2. akad dengan tulisan, akad dinyatakan sah dengan ijab kabul lisan
  3. akad dengan perantaraan utusan, si utusan dari satu pihak menghadap ke pihak lainnya jika tercapai kesepakatan kedua belah pihak akad sudah menjadi sah
  4. akaq orang bisu, aad yang dimaksudkan adalah dengan menggunakan bahasa isyarat
d. Syarat barang yang diakadkan
  1. bersihnya barang
  2. harus bermanfaat
  3. yang bertindak pemilik barang atau yang diberi izin oleh pemilik
  4. dapat dihitung waktu penyerahannya secara syara' dan masa
  5. barang yang dibeli harganya diketahui
  6. barang yang diakadkan ada di tangan 
e. Hikmah Akad
  1. sebagai ujian tanggung jawab seseorang terhadap perkataannya sendiri
  2. mengantisipasi persoalan yang mungkin timbul dalam perlaksanaan suatu urusan
  3. terbangunnya hubungan saling menolong dan kebajikan
 by.yuliexzh@

Komentar

Postingan populer dari blog ini

cara penentuan kenaikan kelas

CARA PENENTUAN KENAIKAN KELAS Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “model penilaian kelas” Disusun oleh :  Yuli Ekawati (210309017)  Fafi Rohmatillah (210309035) Dosen pengampu: Drs.Ju’ zubaidi M,ag PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM JURUSAN TARBIYAH SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)PONOROGO 2011 PENDAHULUAN Evaluasi merupakan sebuah proses pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagaimana tujuan pendidikan sudah tercapai. Dalam pembelajaran evaluasi sangatlah diperlukan. Evaluasi memiliki fungsi untuk mengetahui tingkat efektifitas program dalam mencapai tujuan-tujuannya dan untuk mengidentifikasi bagian-bagian dari program pengajaran yang perlu diperbaiki. Hasil dari evaluasi selanjutnya perlu dilaporkan untuk mangetahui bagaimana hal tersebut bias kita jadikan acuan untuk menentukan kenaikan kelas. Untuk itu, dalam makalah ini akan dibahas mengenai cara penentuan kenaikan kelas. PEMBAHASAN A. Penilaian hasil belajar o

Pengertian Bijaksana dan Amanah

Bijaksana adalah suatu kecakapan menggunakan akal budinya apabila menghadapi kesulitan. Bijaksana dapat pula diartikan menyelesaikan masalah berdasarkan kebenaran dan tidak hanya mengikuti keinginan hawa nafsu saja. Manfaat sikap bijaksana terlaksananya undang- undang, Orang yang bijaksana selalu melaksanakan undang- undang agar tercipta keselarasan hidup bagi masyarakat mendidik disiplin, selalu melaksanakan undang- undang akan menanamkan sifat disiplin menegakkan yang hak (benar), perilaku bijaksana akan menimbulkan kebaikan, dan kebaikan akan menghasilkan kebenaran melaksanakan kewajiban,orang yang bijaksana selalu mengutamakan pelaksanaan kewajiban bersikap adil, orang yang bijaksana sekaligs bersikap adil, dua sifat itu saling berhubungan, tidak dapat dipisahkan Amanah artinya dipercaya. Dalam pengertian sempit amanah diartikan memelihara titipan dan mengembalikannya kepada pemiliknya dalam bentuk semula. Amanah merupakan unsur penting dalam menentukan berhasil atau ti

Rangkuman Materi Isra' Mi'raj

Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW A.     Latar belakang Isra’ Mi’raj Setelah Muhammad SAW menjadi Rasul, beliau semakin giat dalam berdakwah. Semakin banyak tantangan yang didapatkan beliau. Kecemasan dan kekhawatiran melanda beliau.   Dan Allah menenangkannya dengan wahyu rahyu yang diturunkan kepada beliau. Kala itu Rasul mendapat ujian yang sangat berat. Dua orang yang selalu membela beliau wafat. Setelah Ali bin Abi Thalib wafat, tiga hari kemudian istrinya wafat. Tahun ini disebut dengan tahun kesedihan ( Amul Huzni). Pada malam 27 Rajab 621 M datanglah Jibril mengajak Muhammad untuk melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke masjidil Aqsa ( Isra’) dan perjalanan dari Masjidil Aqsa ke Sidratul Muntaha (Mi’raj). B.      Peristiwa penting dalam Isra’ Mi’raj Isra’ Mi’raj terjadi 3 tahun sebelum Hijrah. Nabi mengendarai Buraq yang dibawa malaikat Jibril dari surga. Dalam perjalanan, Rasul berhenti untuk menunaikan sholat di Madinah. Disinilah Jibril mengatakan bahwa di