PENGETAHUAN DALAM QS. AL-BURUJ
Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas
Pada mata kuliah "Tafsir Pendidikan"
Disusun oleh :
Yuli Ekawati (30)
210309017
TB.A SEMESTER III
Dosen Pengampu :
Dr. Ahmad Munir
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PONOROGO
2010/2011
KLASIFIKASI AYAT
NO | TEMA | SURAT |
1 | Gugusan bintang | Q.s.Al Buruj:1 |
|
| Q.s.Al Hijjr:16 |
|
| Q.s.Al Furqon:61 |
2 | Bukti kekuasaan Allah | Q.s.albaqoroh:28 |
|
| Q.s.Ali Imran:26 |
|
| Q.s.Arrum:50 |
3 | Kekuasaan Allah | Q.s.Al Buruj:9 |
|
| Q.s.Al A'raf:143 |
|
| Q.s.Albaqoroh:21 |
|
| Q.s.Al Isra':56 |
|
| Q.s.saba':15 |
|
| Q.s.saba';22 |
|
| Q.s.Al Qashash:70 |
|
| Q.s.Albaqoroh:28 |
PENGETAHUAN DALAM Q.S.AL BURUJ
Surat Al Buruj merupakan surat ke 85 dalam Al qur’an.Surat isi terdiri dari 22 ayat dan tergolong Makkiyah.kata buruj sendiri diambil dari ayat pertama dari surat tersebut.Dalam surat ini berkenaan dengan bukti-bukti kekuasaan dan keEsaan Allah,isyarat bahwa orang-orang kafir akan menerima azab sebagaimana kaum Tsamud dan Fir’aun juga jaminan atas kemurnian Alqur’an yang diturunkan di lauhil mahfudz.Disini tema yang saya ambil yang berdekatan mengenai ayat ini adalah mengenai gugusan bintang,bukti kekuasaan Allah dan kekuasaan Allah itu sendiri.
- Gugusan Bintang
Gugusan bintang merupakan salah satu dari ciptaan Allah di alam semesta ini.Penciptaan atas gugusan bintang ini menjadi salah satu bukti akan kekuasaan Allah.Dalam Q.S.Al Buruj:1 disebutkan
Ïä!$uK¡¡9$#ur ÏN#s Ælrçã9ø9$# ÇÊÈ
“Demi langit yang mempunyai gugusan bintang”
Dalam ayat ini Allah bersumpah dengan langit yang mempunyai gugusan bintang yang luar biasa besarnya dan tak terhitung bintang-bintang didalamnya.
Sebagian dari padanya sangat jauh jaraknyadari bumi sehingga cahayanya dalam perhitungan yang biasa baru sampai kepada kita setelah beribu-ribu tahun lamanya bahkan sampai bermilyun-milyun .
Allah bersumpah dengan gugusan-gugusan bintang karena mempunyai kealian yang luar biasa dan mengandung hikmat-hikmat yang besar dan banyak yang sangat berguna bagi manusia dalam kehidupannya.
Keanehan-keanehan dan hikmat-hikmat menunjukkan kepada kita tentang kebesaran penciptanya yang Maha Kuasa Maha Tinggi Ilmunya serta Maha Bijaksana.
Bintang langit itu bisa disaksikan melalui cahayanya dan gerakannya yang timbul tenggelam,demikian pula gugusan-gugusannya.Namun pada bintang-bintang tersebut terdapat pula hal-hal ghaib yang tidak bisa disaksikan oleh mata.yaitu tentang hakikat bintang-bintang tersebut serta kekuatan yang telah Allah ciptakan di dalamnya.
Disamping itu Allah bersumpah dengan hal-hal yang mutlak keajaibannya yaitu hari yang dijanjikan (hari kiamat) dan kejadian-kejadian yang ada di hari itu seperti dibangkitkannya semua makhluk,hisab ,siksaan dan pahala.
Dengan bersumpah memakai benda-benda tersebut Allah bermaksud menyatakan bahwa kaum mukminin yang bertauhid terdahulu juga pernah diuji oleh Allah melalui kekejaman musuh-musuh mereka yang menyakiti dan menganiaya mereka secara keras dan kasar.Bahkan dengan secara biadab mereka telah membakar hidup-hidup kaum mukminin di dalam lubang galian yang sengaja mereka persiapkan.Dan dengan hati yang dingin mereka menyaksikan pemandangan yang mengerikan itu dari pinggir galian.Namun demikian kaum mukminin tetap bersabar dan teguh iman dalam menghadapi segala cobaan ini.sebab Allah akan membalas perlakuan mereka yang kejam dengan balasan yang setimpal.Suatu pembalasan yang akan dilakukan oleh Allah Yang maha Perkasa,yang tidak seorangpun bisa mengelakkan diri.Adapun kaum mukminin yang telah berlaku sabar dalam menghadapi perlakuan yang sangat menyakitkan ini bagi mereka pahala dari Allah.Dan bagi orang-orang kafir,Allah sungguh akan membalas mereka dengan siksaan yang tidak pernah mereka duga sebelumnya.
Kisah ini diceritakan kepada kaum mukminin (pada umat Muhammad) sebagai penguat keimanan mereka serta merupakan pemberitahuan janji-janjinya yang shaleh sebagai imbalan atas kesungguhan mereka dalam memperjuangkan agama Allah.Dan sekaligus merupakan ancaman bagi kaum kuffar,bahwa akan ditimpakan kepada mereka apa-apa yang telah menimpa umat-umat sebelum mereka,sebagaimana ditegaskan dalam firman Allah dalam ayat berikut ini
ó|M¨Yß «!$# ÓÉL©9$# ôs% ôMn=yz Îû ¾ÍnÏ$t7Ïã ( uÅ£yzur y7Ï9$uZèd tbrãÏÿ»s3ø9$# ÇÑÎÈ
“…itu sunnah Allah yang telah berlaku terhadap hamba-hambanya,Dan diwaktu itu binasalah orang-orang kafir”(QS Al mukmin :85)[1]
Diriwayatkan dalam sebuah hadits yang dirawikan oleh Muslim dan Imam Ahmad tentang seorang anak kecil yang kuat imannya dan banyak pertolongan dari Allah yang datang kepadanya sehingga terlepas dari berbagai bahaya>Baru ia dapat mati dibunuh setelah raja yang menyuruh membunuh itu membaca surat pengakuan atas keEsaan Allah,duduk ceritanya demikian;
Berkata Nabi SAW :di zaman dahulu ada seorang raja.Baginda mempunyai seorang ahli sihir.Setelah ahli sihir itu merasa dirinya telah tua datanglah ia kepada raja dan mengatakan dirinya telah tua dan hamper sampai ajalnya .Dia mohonka kepada raja agar raja mencarikan seorang anak kecil karena kepada anak itu akan diturunkan ilmu sihirnya.permohonan itu dikabulkan oleh raja lalu diserahkan anak kecil dan datanglah anak itu berulang-ulang kepada tukang sihir itu untuk mempelajari sihirnya.Diantara tempat tinggal anak kecil dan tukang sihir itu ada puls berdiam seorang pendeta.anak itu senantiasa singgah pula berteduh di tempat kediaman pendeta itu dan banyak pula ia mendengar ucapan- ucapan dari pendeta tua itu yang amat menarik hatinya.Maka kalau dia terlambat dating kepada tukang sihir tukang sihir itu marah lalu memukulnya>Dan kalau pulang kerumah orangtuanya kena marah pula mengapa ia terlambat pulang.lalu diajarkan oleh pendeta itu suatu jawaban,kalau ditanya tukang sihir mengapa lambat jawablah karena terlambat turun dari rumah dan kalau ditanya orang tuanya mengapa terlambat katakanlah guruku tukang sihir menahan daku.
Dalam hal demikian selalulah dia pulang dan pergi ke rumah tukang sihir dan tetap singgah dirumah pendeta.Pada suatu hari terhambatlah orang yang lalu lintas berjalan di jalan raya yang ditempuhnya karena ada binatang buas yang mengganggu sehingga orang merasa takut lewat disitu.ketika itu anak kecil lalu pula disana,lalu dia berkata:”akan aku uji manakah yang lebih dapat aku gunakan ajaran tukang sihir atau ajaran pendeta.Lalu dambilnya sebuah batu dan di ucapakan:Ya Allah kalau ajaran pendeta itu yang benar disisi Engkau lebih dari ajaran tukang sihir maka bunuhlah binatang ini supaya manusia yang lalu lintas di jalan ini jangan terhalang juga.lalu dilemparkannya batu itu kepada binatang tersebut.maka matilah binatang itu dan lalu lintaslah manusia seperti biasa
Setelah ia menghadap pendeta diceritakanlah pengalamannya kepada beliau.maka berkatalah beliau,”wahai buyung Engkau telah mencapai derajat yang lebih tinggi daripada akau.tetapi aku peringatkan kepada engkau,bahwa engkau akan menderita banyak cobaan.Maka jika cobaan itu datang,jangan engkau ceritakan perihal hubunganmu dengfan daku”.
Sejak saat itu terkenallah nama anak itu dan dapatlah ia mengobati segala macam penyakit.Raja mempunyai seorangorang besar yang biasa diajak musyawarah.kebetulan orang itu buta,dia mendengar cerita tentang anak itu dan datanglah orang buta tersebut kepada anak itu kepadanya dan membawakan hadiah yang banyak untuk anak itu dan berkata:”sembuhkan butaku,hadiah ini adalah untukmu dan jika aku sembuh hadiah ini akan aku tambah lagi”
Anak itu menjawab saya tidak berkuasa menyembuhkan apa uapun penyakit.Yang Maha Kuasa menyembuhkan hanyalah Allah.kalau tuan sudi beriman kepada Allahsaya akan berdoa memohonkan kepadanya agar tuan disembuhkan.Kemudian berimanlah orang buta itu dan dan anak itu berdoa maka orang itu sembuh dari butanya.Setelah ia sembuh datanglah ia ke majlis raja.baginda sangat tercngang lalu bertanya”siapa yang menyembuhkan mata engkau?dia menjawab Tuhanku!! Dengan heran raja bertanya pula “akukah yang engkau maksudkan?dia menjawab bukan ,, Tuhanku damn Tuhan Tuanku adalah Allah”Engkau mengakui ada Tuhan selain aku? Rang besar itu tetap menjawab: Tuhanku damn Tuhan Tuanku adalah Allah!
Raja sangat murka dan orang besra itu kemudian disksa sampai tidak tahan dan menjawab gurunya adalah anak kecil itu.Anak kecil itupun lalu ditangkap lalu ditanyai apakah benar dia dapat menyembuhkan orang penyakit kusta,orang buta dan lain-lain.Anak itu menjawab bahwa semuanya itu tidak benar,dia tidak dapat menyembuhkan siapa jua pun.Yang menyembuhkan segala yang sakit adalah Allah yang Maha Kuasa.
“Akukah yang engkau maksudkan?”Tanya rja
“bukan,:jawab anak itu,tetapi Allah
“apakah engkau engakui pula ada Tuhan selain aku”Tanya raja lagi
Dengan tegas anak itu menjawab pula:”Tuhanku dan Tuhan raja adalah Allah !”
Mendengar demikian anak itupun disiksa.Diapun dipaksa mengakui darimana dia mendapat pelajaran yang amat ganjil itu.Karena tidak tahan dipukul terpaksa dia menunjukkan gurunya yaitu pendeta.Pendeta itupun segera ditangkap.Diapun disiksa dan dipaksa meninggalkan agama yang dianutnya mengatakan ada Tuhan selain rajanamun pendeta itupun tidak mau.Akhirnya karena tidak mau juga meninggalkan agamanya raja memerintahkan untuk menggergaji pendeta itu.Kepala pendeta itu digergaji sampai mati.
Kemudian dipaksa pula orang besar yang sembuh dari buta tadi meninggalkan agama bertuhan kepada Allah itu dan kembali hanya bertuhan kepada raja.Diapun tidak mau pula sampai belah dua badannya dan mati.
Lalu dihadapka pula anak kecil itu.Diapun mulai dipaksa meninggalkan agama yang telah diimaninya itu.Tetapi tidak mau.Lalu raja memerintahkan beberapa orang membawa anak itu ke puncak gunung,dan raja memerintahkan :”apabila samsampai di puncak gunung paksa dia sekali lagi kembali kepada agama kita.Kalau dia tidak mau lemparka dia ke bawah”
Maka dibawa oranglah dia ke puncak gunung.Sampai disana kedengaranlah anak itu berdo’a:”Ya Allah!peliharakanlah aku dari mereka dengan kekuatanMu! Tiba-tiba bergoncanglah gunung itu dan orang-orang yang mengantarkan itulah yang jatuh dan anak itu selamat.
Diapun turun dan menghadap raja .Lalu raja bertanya “apa kabar orang-orang yang telah aku suruh menghantarkan engkau ke gunung? Anak itu menjawab “Tuhanku telah memelihara aku dari mereka”
Rupanya raja belum puas.Disuruhnya menangkap anak itu sekali lagi dan disuruh hantarkannya dengan sebuah sampan ke tengah laut.Diperintahkannya kepada orang yang mengantarkan supaya memaksa anak itu kembali kepada agama yang lama.Kalau tidak mau supaya dia dibenamkan saja masuk ke laut.Sekali lagi anak itu menadahkan tangannya ke langit,maka datanglah angina rebut yang sangat bbesar.Tenggelamlah eluruh orang yang disuruh raja untuk mengantarkannya itu dan dia sendiri selamat berenang ke tepi.Dan kembali menghadap raja.
Diapun ditanya apa yang telah kejadian.Dia menjawab Tuhannya telah menolongnya dan orang-orang itu telah tenggelam semuanya.
Kemudian brkatalah ia kepada raja.”hai raja!tuanku tidak akan dapat membunuh aku kalau dengan cara demikian.Barulah akan berhasil jika tuanku membunuh dengan cara yang aku suruhkan.Kalau tidak tuan kerjakan apa yang aku suruhkan tidaklah akan berhasil maksud tua menyingkirkan aku dari dunia ini.
Lalu raja bertanya “apa yang engkau minta itu/a’
Anak itu menjawab :tuan suruh manusia berkumpul di satu tempat.Kemudian tuan suruhkaan menaikkan daku ke atas kayu palang,lalu tuan ambil satu anak panah kepunyaanku se[2]ndiri seraya berkata’bismillahi robbil ghulam” dengan melakukan hal demikian tuan dapat membunuhku.
Permintaan itu dilakukannya,diambil anak panahnya dari busurnya dan mengucapkan kalimat yang diperintahkan anak itu tadi.Lalu dipanahnya anak kecil itu tepat kena pada jantungnya dan terkulailah kepalanya sedang tangannya memegang pangkal anak panah yang telah tersisip di dadanya dan diapun matilah.
Kemudian gempitalah seluruh orang yang hadir dan menyatakan iman kepada Allah Tuhan yang dipercayai oleh anak kecil itu.[3]
Mengenai gugusan bintang disebutkan pula dalam ayat lain salah satunya yakni QS Al Hijr:16
ôs)s9ur $uZù=yèy_ Îû Ïä!$yJ¡¡9$# %[`rãç/ $yg»¨Yyur úïÌÏ໨Y=Ï9 ÇÊÏÈ
A’dan sesungguhnya Kami telah menciptakan gugusan bintang di langit dan Kami telah menghiasi langit itu bagi orang-orang yang memandangnya”
Dalam ayat-ayat terdahulu Allah menerangkan keingkaran mereka yang sangat keras.Meskipun berbagai mukjizat didatangkan kepada mereka namun hal itu tidak berfaedah sama sekali bagi mereka.Bahkan mereka mengingkari bukti-bukti nyata dan menuduh fakta-fakta visual sebagai tipu daya belaka.
Dalam ayat ini Allah menjelaskan bahwa mereka sesungguhnya tidak memerlukan semua itu.Sebenarnya di langit dengan bintang-bintang yang tinggi,mataharinya yang terang benderang,bulannya yang beredar maupun yang tetap terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mau mengambil pelajaran dan hujjah bagi orang yang mau mengambil peringatan.Apakah mereka tidak memperhatikan planet-planet dengan perhitungannya,system dan peredarannya.Bagaimana karenanya terjadi musim-musim dan tahun-tahun?bagaimana semuanya terjadi dengan ukuran dan waktu tertentu,tanpa ada perubahan dan pergantian di dalamnya?Dengan hal-hal semacam ini sebenarnya akan tercapai keyakinan dan dengan memikirkannya maka sendi-sendi agama akan semakin kokoh dan Rasul semakin kuat.
Apakah mereka tidak melihat bagaimana bumi dihamparkan,gunung-gunung dikokohkan dan tumbuh-tumbuhan di hidupkan dengan ukuran tertentu serta penuh keseimbangan dalam unsure dan daunnya,dalam bunga dan buahnya serta dijadikan di dalamnya berbagai penghidupan bagi manusia dan hewan?apakah mereka tidak mengambil pelajaran dari semua itu?
þÎûur ÇÚöF{$# ×M»t#uä tûüÏZÏ%qçHø>Ïj9 ÇËÉÈ þÎûur ö/ä3Å¡àÿRr& 4 xsùr& tbrçÅÇö7è? ÇËÊÈ
“Dan di bumi terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin dan pada diri kalian sendiri,maka apakah kalian tidak memperhatikannya” (QS Azzarriyat:20-21)
Dalam penjelasan QS Al Hijr:16 disebutkan “Sesungguhnya Kami telah menciptakan di langit bintang-bintang yang besar baik yang tetap maupun yang beredar,dan Kami jadikan langit itu dengan bintang-bintangnya sebagai kegembiraan bagi orang yang memikirkannya,dan memperhatikan berbagai keajaibannya yang nyata dan tanda-tandanya yang jelas,yang membingungkan orang yang memikirkann ketelitian pembuatannya dan kekuasaan pembuatnya.
Senada dengan ini firman Allah ta’ala
$¯RÎ) $¨Zy uä!$uK¡¡9$# $u÷R9$# >puZÌÎ/ É=Ï.#uqs3ø9$# ÇÏÈ
“Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang terdekat dengan hiasan(yaitu) bintang-bintang (As Safaat:6)[4]
Allah ta’ala menceritakan penciptaan langit ihwal ketinggiannya dan hiasannya berupa bintang-bintang baik yang tetap maupun yang bergerak.Cerita itu ditujukan bagi orang yang merenungkan dan memperhatikannya berulang kali lantaran padanya terdapat aneka leajaiban dan ayat-ayat yang menakjubkan dan mengesankan orang yang melihatnya.Oleh karena itu Qutadah dan mujtahid mengartikan buruj disini dengan bintang-bintang.menurut Ibnu Katsir dalam ayat lain Allah berfirman “Maha suci zat yang telah menjadikan buruj di langit”buruj disini berarti istana-istana yang didalamnya ada penjaga.Meteor dijadikan sebagai penjaga buruj dari gangguan setan agar mereka tidak mencuri informasi dari al malaul a’la[5].
Sehubungan dengan penafsiran ayat ini dari abu hurairah menerima cerita dari nabi
Apabila Allah telah memutuskan suatu perkara di langit maka para malaikat mengepakkan sayap mereka sebagai tanda ketundukan terhadap titahnya seolah-olah sebuah rantai diatas batu licin’(H.R.Bukhori)[6]
a. Analisis Q.S. Al Buruj:1 dan Q.S. Al Hijr:16
Kedua ayat diatas (surat Al Buruj:1 dan surat al hijr:(16) berkaitan dengan penciptaan Allah yakni mengenai gugusan bintang.gugusan bintang /bintang bintang merupakan salah satu dari hasil penciptaan Allah di muka bumi ini. Dan itu merupakan salah satu bukti dari kekuasaan Allah.Disini juga Mengenai penciptaan planet-planet,dengan perhitungannya serta system-sistemnya.di langit tersebut juga lengkap dengan hiasan-hiasannya yang dapat dijadikan pelajaran bagi umat manusia dan hujjah bagi manusia yang mau mengambil peringatan,
Kita bisa mengambil hikmah dari adanya penciptaan Allah atas bintang-bintang di langit.Bintang laksana kompas yang membantu manusia dalam menentuan arah jalan yang tidak diketahuinya baik di darat maupun di laut. Dari kisah seorang anak kevil yang terdapat dalam penafsiran ayat diatas seorang anak kecil yang senantiasa berpegang teguh pada keimanannya terhadap Allah SWT sampai akhir hidupnya,kita bisa mengambil dari contoh tersebut mengenai keteladanan yang dapat kita jadikan acuan bagi kita dalam memegangi agama kita,jika kita selalu iman terhadap Tuhan kita maka Allah akan senantiasa menolong kita dimanapun kita berada.
Semoga kita bisa mengambil hikmah dan pelajaran dari apa yang telah Allah buktikan kepada kita dari penciptaannya.Dan bisa menambah keimanan kita kepada Allah san pencipta alam semesta ini.
2 bukti kekuasaan Allah
kekuasaan Allah tiada batas dan tandingannya di dunia ini.Penciptaan atas bumi langit dan seisinya,Dalam QS Arrum disebutkan :
öÝàR$$sù #n<Î) Ì»rO#uä ÏMuH÷qu «!$# y#ø2 Çøtä uÚöF{$# y÷èt/ !$pkÌEöqtB 4 ¨bÎ) Ï9ºs ÇósßJs9 4tAöqyJø9$# ( uqèdur 4n?tã Èe@ä. &äóÓx« ÖÏs% ÇÎÉÈ
“Maka perhatikanlah atau lihatlah kepada bekas-bekas rahmat Allah,bagaimana Allah menghidupkan bumi sesudah kematiannya.sesungguhnya Allah itu benar-benar menghidupkan yang mati ,Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu”
Ayat diatas menguraikan sekelumit dari dampak turunnya hujan yang dibicarakan oleh ayat-ayat yang lalu,ekaligus sebagai bukti-bukti yang dapat ditarik dari hal- hal tersebut.Maka lihat dan perhatikanlah kepada bekas-bekas tanda-tanda serta dampak-dampak Rahmat Allah,bagaimana Allah menghidupkan bumi sesudah kematiannya.Sesungguhnya Allah yang melakukan hal-hal yang tersebut demikian tinggi dan hebat itu.Benar-benar Maha Kuasa menghidupkan apa dan siapa pun yang mati.Dan Dia Maha Kuasa Atas segala sesuatu.
Penggunaan kata ﺍﻟﻰ setelah kata ﻔﺍﻧﻅﺮ untuk mengisyaratkan bahwa sepanjang mata memandang dan sampai batas akhirnya seseorang akan selalu menemukan rahmat Allah betapapun jauh dan luasnya jangkauan mata dan perhatiannya.Ini karena kata ﺍﻟﻰ digunakan dalam arti batas akhir.Seandainya ayat diatas menyatakan lihatlah bekas-bekas rahmat Allah maka makna keluasan dan batas akhir itu tidak akan diperoleh.
Kata ﺀﺍﺛﺮ merupakan bentuk jamak dari kata ﺍﺀﺛﺮ yaitu bekas yang menjadi bukti tentang suatu yang menjadikan atau mengakibatkannya.Bekas-bekas atau hal-hal yang terlihat indah dan memuaskan merupakan bukti adanya rahmat Allah,dan ini pada gilirannya membuktikan wujud Allah SWT.Bukti-bukti yang dimaksud sangat banyak sebagaimana ditunjuk oleh bentuk jamak kata ini.Cara Allah menumbuhkan pepohonan di tanah gersang,lalu tumbuh dan berkembangnya aneka tumbuhan akibat turunnya hujan yang nerupakan salah satu bekas rahmat Allah,mengandung banyak sekali bukti-bukti tentang rahmat dan wujudnya.
Ayat diatas antara lain mengandung pembuktian tentang adanya hari kebangkitan.Seakan –akan ayat ini menyatakan bahwa kamu sekalian melihat bahwa tanah yang gersang mati beralih melahirkan tumbuh-tumbuhan yang hidup segar atas kuasa Allah.jika itu dapat terjadi sebagaimana kamu lihat maka apa yang menghalangi hidupnya kembali manusia mausia setelah kematiannya?Bukankah semua berada di tangan Allah dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu?[7]
Di antara dalil yang terdapat pada alam,yang menunjukkan bahwa Allahla yang menciptakan alam,bersifat kuasa,mengetahui segala sesuatu dan berkehendak memiliki segala hal,memberikan hidup dan mematikan.menunjukkan kepada kita tentang sebagian rahmatNya dan iradahnya supaya kita dapat mencari sebagian keutamaan Allah.[8]
Allah mengingatkan bahwa hal itu menunjukkan kejadian menghidupkan jasad yang telah mati dan berpisah dari nyawanya.sesungguhnya zat yang melakukan hal yang demikian benar-benar berkuasa untuk menghidupkan yang telah mati.[9]
b. Analisis QS Arrum:50
Dalam surat Ar rum ayat 50 dijelaskan mengenai bukti-bukti kekuasaan Allah. Yang nyata yang dapat kita ambil contohnya antara lain mengenai kuasa Allah menghidupkan pepohonan yang telah mati.bumi dalam hal ini meskipun sudah kering kerontang jika Allah berkuasa untuk menghidupkannya kembali maka terjadilah. Kuasa Allah tak ada yang tak mungkin didunia ini.
Bisa kita hubungkan perihal ini dengan kehidupan manusia kelak.Bahwasanya manusia yang sudah mati akan dihidupkan kembali kelak pada hari kebangkitan.tentang bagaimana nantinya dalam penetapannya surga atau neraka,wallahu a’lam.sebagai manusia hamba Allah,kita hendaknya senantiasa berikhtiar,selalu berusaha dan berdo’a,senantiasa menyembah dan beribadah kepadaNya agar bisa mendapatkan keRidhaannya.
3 Kekuasaan Allah
Untuk selanjutnya disini saya akan mengambil tema mengenai kekusaan Allah. Sedidkit agak sama mungkin dengan tema sebelumnya yang mana sebelumnya merupakan bukti akan kekuasaan Allah tapi yang ini hanyalah mengenai kekuasaan Allah sahaja. Dalam ayat ke 9 surat Al Buruj disebutkan :
Ï%©!$# ¼çms9 Ûù=ãB ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur 4 ª!$#ur 4n?tã Èe@ä. &äóÓx« îÍky ÇÒÈ
“Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi dan Allah Maha menyaksikan segala sesuatu’
Karena sesungguhnya hanya Allah yang menguasai segala urusan yang ada dilangit dan di bumi.Maka tidak ada jalan keluar bagi mereka yang berlaku zalim dari kekuasaannya.Sesungguhnya apa yang menimpa kaum mukminin hanyalah merupakan ujian dan cobaan bagi mereka.Yaitu suatu cara yang dipakai olehNya untuk memiliki hamba-hamba yang benar-benar taat kepadaNya serta untuk menguji siapa diantara mereka yang terbaik amalnya.
Kemudian Allah mencela apa yang mereka lakukan terhadap kaum mukminin dan mengancam mereka bahwa mereka akan menemui balasan perbuatannya.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala tingkah laku makhluknya dan kelak akan membalas amal perbuatan mereka.[10]
Keyakinan tauhidpun sampai pada satu kesimpulan bahwa sesungguhnya kekuasaan Allah yang Maha Tinggi Maha luas meliputi seluruh alam hanyalah kekuasaan Allah saja.Kekuasaan manusia tidak ada kalaupun ada hanyalah terbatas.Karena kekuasaan manusia yang terbatas itu hanya pinjaman sementara belaka dari Allah.Kekuasaan allah meliputi seluruh langit yang disebut tujuh lapis itu dengan bintang-bintang dan seluruh bumi sejak dari puncak gunung paling tinggi sampai dasar laut paling rendah.Oleh sebab itu maka orang-orang yang bertauhid tidak dapat ditundukkan oleh kekuasaan lain kecuali Allah itu.Dan Allah menyaksikan apa yang dibelakang kita dan apa yang ada dimuka kita.Yang tersembunyi atau yang nyata.Dan tiadalah Allah itu pelupa,segala sesuatu tiadalah yang lepas dari ingatanNya.[11]
c. Analisi QS Al Buruj:9
Ayat ini berkaitan mengenai kekuasaan Allah.Bahwasanya Allahlah yang merajai seluruh langit dan bumi.kita sebagai umatNya hendaknya berusaha menyembah dan beribadah kepadaNyaAgar bisa mendapatkan rahmat dan keridhoannya.
Jika kita lihat sekarang banyak manusia yang serakah selalu memuja harta dan menganggap harta adalah segalanya itu hanyalah kesenangan dan kepemilikan sementara saja.Toh nantinya juga akan kembali kepada AllahSeberapa besar dan banyak harta yang dimiliki seseorang tak mungkin harta itu akan dibawa mati seseorang.Yang bisa menentukan nilai seseorang dihadapan Allah hanyalah menurut kadar iman dan ibadahNya terhadap Allah.
Sebagai seorang hambaNya hendaknya kita bisa mengambil hikmah dengan apa-apa yang Allah tunjukkan di dunia ini,perihal kekuasaannNya,bukti-bukti yang telah ditunjukkan akan adanya kekuasaanNya serta kuasa atas penciptaanNya yang telah ada di bumi dan di langit.semoga kita bisa mengambil pelajaran dari apa yang Allah karuniakan kepada kita.Nikmat yang tiada tara yang mungkin selama ini kita belum menyadarinya.Dan marilah kita mulai membenahi diri kita,untuk kea rah yang lebih baik kedepannya agar kita termasuk menjadi bagian dari orang-orang yang beruntung nantinya.Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Al Maraghi,Ahmad Mustafa.1993.tafsir Almaraghi, penerjemah: Bahrun Abu baker dan Hery Nur ali Semarang:Toha Putra
Arrifai,Muhammad Nasib.Tafsir Ibnu Katsir.penerjemah:Syihabudin. 1999. Jakarta:Gema Insani Press,1999
Asshideqy, Hasbi, tafsir Al quranul majid an nuurr. 2000 . Semarang:Pustaka Rizki Putra
Shihab,M Quraysh.Tafsir Al misbah,2003.Jakarta:Lentera Hati, volu
Hamka,Tafsir Al Azhar .1982.Jakarta:pustaka panjimas
[1] Ahmad Mustafa Al Maraghi, tafsir Al maraghi,penerjemah:Bahrun Abu baker dan Hery Nur ali (Semarang:Toha Putra,1993) juz XXX hal 177-178
[3] Hamka,Tafsir Al Azhar (Jakarta:pustaka panjimas,1982) juz XXX hal.100-103
[4][4] Ahmad Mustafa Al Maraghi, tafsir Al Maraghi.penerjemah Bahrun abu baker dan Hery nur Ali (Semarang :Toha Putra,1993) juz XIV hal 17-18
[5] Muhammad nasib arrifai,Tafsir ibnu katsir,penerjemah:Syihabudin(Jakarta:Gema insani press,1999) jilid 2 hal981
[6] Ibid,hal.982
[7] M Qurays shihab,Tafsir Al misbah,(Jakarta:Lentera Hati,2003) volume II hal 50-51
[8] Tengku Muhammad Hasbi asshidieqy,tafsir Alquranul majid annuurr(semarang:Pustaka Rizki Putra,2000) hal.3185
[9] Muhammad nasib arrifai,Tafsir Ibnu Katsir.penerjemah:Syihabudin (Jakarta:Gema Insani Press,1999) jilid 3 hal.776
[10] Ahmad mustofa Al maraghi,tafsir Al maraghi,penerjemah:Bahrun abu baker dan Hery nur Ali (Semarang:Toha Putra,1993) juz XXX hal. 181-182
[11] Hamka,tafsir al azhar (Jakarta:Pustaka Panji mas,1982) juz XXX hal 99-100
Komentar
Posting Komentar